Belajar dari pengalaman Orde Baru, penerapan dwifungsi ABRI justru berefek buruk pada kesiapan militer dalam menjalankan tugas pokoknya.

Setiap prajurit TNI harus bangga akan jatidirinya sebagai tentara pejuang, yang berjuang untuk menjaga keutuhan NKRI. Karena TNI lahir dari rahim perjuangan rakyat, prajurit TNI membela kepentingan rakyat.

Kompleksitas masalah pertahanan Indonesia dan pentingnya soliditas harus benar-benar dihayati para petinggi TNI serta jadi bahan pertimbangan /tinjauan utama Komisi I dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap Kemhan.

Kedudukan TNI adalah sebagai alat negara dan menjalankan politik negara sesuai bunyi Sapta Marga kesatu hingga keempat. Karenanya, TNI harus menjaga jarak dengan politisi, termasuk Presiden sebagai kepala pemerintahan.