Kecelakaan KA Turangga 65A dan KA Commuterline Bandung Raya 350 meninggalkan lara bagi keluarga korban. Perbaikan fisik dilakukan, tetapi investigasi dari KNKT juga diandalkan.

Jalur tunggal atau ganda rel kereta api diduga kuat bukan menjadi penyebab tabrakan kereta api seperti yang menimpa KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya pada Jumat, 5 Januari 2024.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi mulai mengumpulkan bukti faktual tabrakan KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya.

KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya bertabrakan di Cicalengka. Total empat orang meninggal dan 33 lainnya terluka. Para korban dan keluarganya masih trauma dan berduka.

Kereta Api Turangga bertabrakan dengan kereta api lokal atau Commuter Line Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

Tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Commuterline Bandung pada Jumat (5/1/2024) di jalur Haurpugur-Cicalengka berdampak pada gangguan perjalanan kereta api. Delapan perjalanan kereta pun memutar via Cirebon.

Kereta Api Turangga PLB 65A bertabrakan dengan Kereta Api Commuter Line Bandung 350 di KM 181+700 di kawasan Haurpugur, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024).