Deteksi hewan ternak yang tidak optimal mengakibatkan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) semakin masif. Petugas dan peternak di lapangan hanya mengandalkan pengamatan gejala fisik tanpa tes PCR.

Empat sekuens virus penyakit mulut dan kuku tahun 2022 mirip dengan virus di Kamboja tahun 2019. Virus Indonesia dan virus Kamboja terpisah dari virus yang dianggap pemerintah menyebabkan wabah PMK tahun 2022.

Para peternak merawat sapi yang tengah sakit karena penyakit kuku dan mulut seperti anak sendiri. Mereka menemani tidur saat sapinya rewel, mengelus, hingga menyuapi makan.

Investigasi harian "Kompas" mengungkap keberadaan wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang hewan ternak di Indonesia diduga sudah ada sejak tahun 2015.