Disrupsi digital mendatangkan beragam tantangan bagi media massa. Selain dukungan regulasi dalam menata platform asing, media juga perlu berinovasi dan berkolaborasi untuk tetap bertahan.

Pada peringatan Hari Pers Nasional 2022, Presiden Jokowi berjanji menata platform asing. Hal ini diperlukan untuk menciptakan industri pers yang sehat.

Industri pers Indonesia menghadapi banyak tantangan di tengah transformasi digital. Tantangan tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Kreativitas dibutuhkan untuk menciptakan industri pers yang sehat.

Disrupsi digital membuat banyak media tergoda menyajikan konten yang mengejar umpan klik atau ”clickbait”, menggunakan judul bombastis, dan kurang verifikasi. Padahal, pers justru dituntut menyajikan konten berkualitas.

Dalam sejumlah sidang kabinet, menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Presiden mengarahkan para menterinya berbicara kepada pers agar publik mengetahui kinerja menteri. Jadi, menteri bisa memperoleh masukan dari publik.

Transformasi digital membawa berbagai dampak pada hampir semua sektor, termasuk media massa. Berbagai strategi harus dilakukan media massa untuk bersaing dan tetap bertahan.

Pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dilakukan secara hibrida di tengah merebaknya kasus Omicron di Tanah Air. Situasi ini kian menyadarkan betapa digitalisasi tak bisa dipisahkan dalam berbagai sektor kehidupan.