Penggarapan pasar ekspor membutuhkan kolaborasi dan gerak cepat semua pihak. Peran diaspora mesti dioptimalkan untuk mengenalkan dan menjual produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) domestik di pasar luar negeri.

Sejumlah kementerian, lembaga, dan asosiasi berkolaborasi untuk mencetak dan mempercepat lahirnya eksportir baru asal Indonesia. Literasi ekspor dibutuhkan oleh para calon eksportir sebelum berkiprah di pasar global.

Industri dengan kapasitas produksi berlebih berpeluang didorong untuk dongkrak ekspor. Industri semen serta tekstil dan produk tekstil, misalnya, memiliki peluang karena kapasitas produksinya melebihi kebutuhan pasar dalam negeri.

Neraca dagang Indonesia defisit 1,93 miliar dollar AS selama Januari-Juni 2019. Perang dagang AS-China dinilai berdampak. Namun, ada celah pasar yang bisa digarap.

Investasi berperan penting dalam meningkatkan ekspor bernilai tambah, termasuk saat dunia dihadapkan pada tekanan perang dagang Amerika Serikat-China yang meningkat.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai, ekspor periode Januari-April 2019 yang turun dibandingkan dengan Januari-April 2018 tidak lepas dari tekanan eksternal dan internal.