Sejak 2011 tercatat 34 orang meninggal karena tenggelam di lubang bekas tambang batubara di Kalimantan Timur, terakhir menewaskan Natasya Aprilia Dewi (10) di Samarinda pada Rabu (29/5/2019). Pemerintah diminta menindak tegas perusahaan tambang yang membiarkan dan tidak mereklamasi bekas galian tambang.