Farwiza Farhan, pendiri Yayasan Hutan Alam Lingkungan Aceh, menerima penghargaan Ramon Magsaysay Award 2024.

Kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan sudah umum dirasakan publik. Kesadaran ini menuntut aksi nyata untuk bergerak turun tangan di lapangan memperjuangkan keselamatan lingkungan.

Farwiza dipilih sebagai 100 tokoh dunia karena konsistensi sebagai konservasionis hutan. Lebih dari satu dekade Farwiza terlibat langsung dalam upaya perlindungan hutan Leuser.

Born into a well-off family, with a college education and having working abroad, has not made Farwiza Farhan complacent. When she noticed the forests of Aceh, her birthplace, devastated, she had the urge to return home.