Yang menarik, Mahfud MD mengawali tulisannya dengan menceritakan pengalaman ayahnya ketika Pemilihan Umum 1971.

Semenjak ”hari pertama” republik, dalam pidato Ulang Tahun Proklamasi 1946, Bung Karno  mengingatkan untuk segera membasmi tukang catut dan memberantas korupsi.

Di tengah kekecewaan, kita rasanya harus ”maklum” bahwa tampaknya UI harus mengambil keputusan yang ”adil dan bijaksana”.

Bagi Tan Joe Hok, saat yang membahagiakan adalah menyaksikan sang Merah Putih dikerek, lalu diikuti ”Indonesia Raya” di akhir sebuah turnamen.

Yang jelas para calon doktor harus memiliki rekam jejak riset dan penulisan artikel ilmiah di jurnal bereputasi.

Publik percaya UI akan konsekuen menindaklanjuti apa yang tertuang dalam siaran pers tersebut.

Sebagai Guru Bangsa, Buya sudah berkali-kali mengingatkan betapa berat problem dan risiko yang ditimbulkan korupsi.

Publik sangat mengharapkan penjelasan, klarifikasi Universitas Indonesia.