“Jangan menyia-nyiakan krisis.” inilah saat Indonesia berstrategi berjuang menjadi ekonomi terbesar kelima dunia, dalam waktu sepuluh tahun. Untuk mencapai itu, perlu New Economic Grand Scenario, dan kepemimpinan.

Secara umum kinerja Presiden Jokowi di bidang ekonomi layak mendapat apresiasi. Banyak kebijakan ekonomi berdampak positif dan nyata dirasakan masyarakat. Namun, masih banyak hal yang perlu diperbaiki agar lebih baik.

Alberthiene Endah tak sekadar memindahkan hasil wawancara dalam tulisan. Penulis biografi itu berupaya merasuk dalam pikiran lawan bicaranya dengan transendental hingga mampu melihat dari perspektif mereka secara jernih.

Dengan berkembanganya situasi geopolitik di teater Barat, kali ini, Indonesia benar-benar memiliki kesempatan yang semakin riil untuk menarik investasi besar dan jangka panjang dari China.

If the current energy and commodity boom is well navigated and the economy transforms successfully, this could be a legacy the President can be proud of.

Jika ”booming” energi dan komoditas kali ini dinavigasi dengan baik dan ekonomi bertransformasi dengan sukses, ini bisa menjadi warisan Presiden Joko Widodo yang bisa dibanggakan.

Pengusaha Indonesia, Dato Sri Tahir, mengucurkan bantuan sebesar Rp 10 miliar untuk perempuan dan anak-anak di Afghanistan. Bantuan diserahkan melalui Unicef.

At the end of World War II, we enjoyed Pax Americana, a period of development and peace with the United States (US) as the superpower.