Masih ada kesempatan untuk mengaktifkan Badan Banding WTO, serta mempertahankan cadangan pangan dan subsidi perikanan.

Pada tahun depan, Indonesia perlu mengatasi ”hidden cost” di sektor pangan dan pertanian. Selain itu, pengembangan program Regionalisasi Sistem Pangan perlu dilanjutkan karena masih belum optimal.

Kedatangan beras impor dari Kamboja untuk memastikan cadangan pangan aman dan dapat memenuhi kebutuhan beras dengan harga standar hingga masa pemilu mendatang.

Situasi harga dan pasar beras dinilai mesti stabil dan tidak boleh terganggu menjelang Pemilu 2024. Oleh sebab itu, 400.000 ton sisa kuota impor harus diusahakan dalam jangka pendek sebagai ”buffer” penurunan produksi.

Pemerintah juga akan mempersiapkan diri menghadapi El Nino. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Menteri Pertanian mempersiapkan peningkatan produksi pangan.

Kebijakan cadangan gula konsumsi dan minyak goreng, pemerintah sebaiknya tidak hanya berorientasi pada hilir atau harga di tingkat konsumen. Dampak pengadaan terhadap petani di hulu juga harus dipertimbangkan.

Penyaluran beras impor ke wilayah-wilayah defisit dinilai tidak sesuai harapan sehingga keberadaannya kurang efektif meredam harga. Beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pada Januari 2023.

Harga beras medium masih relatif tinggi kendati sebagian beras impor telah tiba di Tanah Air. Pasokan beras ke pasar dinilai belum sepadan dengan permintaan sehingga harganya bertahan tinggi beberapa bulan terakhir.