Belum ada tanda-tanda fase erupsi Merapi yang telah berlangsung 3,5 tahun bakal berakhir dalam waktu dekat.

Hujan abu terjadi di Boyolali dan Klaten, Jateng, akibat erupsi Gunung Merapi. Status Merapi masih Siaga (Level III).

Hujan berpotensi memicu banjir lahar dan awan panas guguran dari puncak Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY. Masyarakat diminta menjauhi daerah bahaya.

Gunung Merapi, yang berada di wilayah perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali mengeluarkan awan panas, Selasa (14/3/2023). Hal tersebut memicu terjadinya hujan abu tipis di Sleman.

Meski jumlah awan panas guguran Gunung Merapi menurun, warga di lereng gunung itu masih terdampak abu vulkanik yang menyelimuti kawasan permukiman mereka.

Dalam kurun waktu sekitar 24 jam sejak Sabtu (11/3/2023) lalu, Gunung Merapi meluncurkan 53 kali awan panas guguran. Jumlah awan panas itu lebih banyak dibanding erupsi 27 Januari 2021 yang disebut terbesar sejak 2021.

Rentetan awan panas guguran dari Gunung Merapi masih berlangsung selama dua hari terakhir dan menimbulkan hujan abu vulkanik di sejumlah kawasan.

Erupsi Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng masih berlanjut hingga Minggu (12/3/2023) pagi. Proses erupsi itu ditandai dengan terus terjadinya awan panas guguran serta guguran lava pijar yang mengarah ke barat daya.