Keraguan warga bantaran kali di Jakarta terhadap air tanah mereka terbukti. Peneliti dari Institut Teknologi Bandung, Dasapta Erwin Irawan, menemukan, kualitas air tanah di kota besar sama buruknya dengan air sungai.

Secara alami, Jakarta yang didominasi tanah lempung dapat menyerap polutan, termasuk logam berat. Perlu penelitian lebih dalam dan luas untuk mendeteksi kandungan logam berat dalam air konsumsi demi melindungi warga.

”Kompas” melakukan uji mandiri di tujuh titik sungai di Jakarta. Logam berat seng, tembaga, dan timbal nyaris tak terdeteksi di air di tujuh lokasi itu. Logam berat lebih banyak ada di sedimen sungai dan ikan di sungai.