Tidak bisa tidak, pemerintah wajib memiliki ketekunan, daya tahan, komitmen, dan antusiasme untuk menghadirkan pendidikan yang bermutu untuk semua warga.

”Guru Hebat, Indonesia Kuat” menjadi frasa yang harus dibuktikan di ruang aktual. Seperti apa tanggung jawab negara?

SDM seperti apa yang akan menggerakkan bangsa ini bergantung kekokohan pemerintah memperhatikan ruang pendidikan.

Pendidikan memiliki daya dobrak dalam melakukan perubahan. Ini perlu dibuktikan dengan pendidikan bermutu untuk semua.

Ruang pendidikan harus memberi kesempatan bagi anak-anak membangun jiwa-jiwa merdeka, meraih pendidikan terbaik. Dalam bahasa Ki Hadjar Dewantara, meraih ”keselamatan dan kebahagiaan”.

Jika kita meyakini sila kelima Pancasila ”Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, pendidikan bukanlah arena pertarungan yang kemudian cenderung berpihak kepada mereka yang memiliki kapital memadai.

Membaca buku fundamen penting dari pendidikan. Namun, tak mungkin mendambakan siswa-siswa yang tekun membaca jika para guru sendiri tak pernah membaca buku. Sayangnya, kebijakan terhadap buku juga bukan hal prioritas.

Banyak guru dengan segala predikat keterbatasan, tetapi tetap bersemangat menemani anak-anak bangsa meraih mimpi pendidikan. Mereka guru-guru berjiwa tangguh yang setia menunaikan janji pencerdasan bagi anak bangsa.