logo Kompas.id
UtamaBerber bukan Barbar
Iklan

Kata Kota

Berber bukan Barbar

Kita semua penduduk suatu kota, suatu daerah. Rasa suka atau tidak suka dengan sesama warga lain akan selalu ada, tapi tidak ada yang berhak mengusir seseorang dari kotanya sendiri. Kita semua berbudaya, bukan barbar. 

Oleh
Neli Triana
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/908u_bBH5K-qcVWoTDV37NHK0V4=/1024x263/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FDSC00823-PANO_1579343054.jpg
KOMPAS/NELI TRIANA

Suasana di Jemaa el-Fnaa, alun-alun di tengah kota tua di Marrakech, Maroko, Sabtu (11/1/2020)

Akhir pekan lalu, saat mengikuti lawatan ke Maroko bersama Trafalgar Fam Morroco 2020, senang sekali bisa berada di Marrakech, salah satu kota tertua di negara itu yang sarat jejak sejarah panjang dinamika masyarakat setempat. Kompleks kota tua atau medina di Marakech ini masih cukup terjaga kelestariannya. Ikon utama medina di antaranya adalah alun-alun Jemaa el-Fnaa yang dikelilingi pasar-pasar tradisional atau souk.

Jemaa el-Fnaa luas terbuka dengan lantai didominasi tegel keramik yang sebagian diantaranya berusia setua alun-alun itu sendiri. Saat tengah terkesima dengan pertunjukan tarian ular kobra bersama pawang dengan seruling khasnya di tengah alun-alun, sebuah pesan menyeruak masuk di telepon genggam dan mengusik keceriaan hari itu.

Editor:
nelitriana
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Berber bukan Barbar".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan