logo Kompas.id
Utama“Rezim Kerja” Shin Tae-yong
Iklan

“Rezim Kerja” Shin Tae-yong

Shin Tae-yong, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, ingin membangun kultur dan identitas baru tim “Garuda”. Kultur itu lebih berorientasi ke kinerja atau sikap mental seperti semangat bertarung dan berkorban.

Oleh
YUlvianus Harjono & PRAYOGI DWI SULISTYO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_9EX9d0i2MLzoxZgoVcakt_5LQc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F59470477-d3d2-4c0d-9af7-c99de96b9aec_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pelatih Kepala Timnas Indonesia Shin Tae-yong memantau latihan perdana sekaligus proses seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan pelatih baru Gong Oh-kyun di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/1/2020).

BEKASI, KOMPAS - Menjelang pergantian tahun ini, PSSI menunjuk Shin Tae-yong (49) sebagai manajer pelatih tim nasional sepak bola Indonesia. Penunjukan pelatih asal Korea Selatan itu bak kado tahun baru dari PSSI. Indonesia akhirnya memiliki pelatih berkelas dunia yang sempat “menampar keras” Jerman saat membawa Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018 lalu.

Menjelang laga pamungkas penyisihan grup F Piala Dunia 2018 lalu, sejumlah pihak bahkan Tae-yong, mengakui kecilnya peluang Korsel mengalahkan Jerman. Peluang menang saat itu hanya 1 persen. Korsel kala itu didera badai cedera pemain, adapun Jerman berstatus juara dunia bertahan bertabur bintang sekaligus pemuncak rangking terbaik FIFA saat itu.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan