logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊNasib Nelayan Natuna,...
Iklan

Nasib Nelayan Natuna, Ditertawakan dan Diolok-olok Pencuri di Laut Sendiri

Derai tawa dan olok-olok pencuri itu terngiang terus di telinga nelayan lokal. Mereka sudah terlalu sering merasakan pahitnya terusir dari laut sendiri, Natuna.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G96m6QBbYaQot4KTsGls-vYi1ok=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200109_ENGLISH-NATUNA_D_web_1578494961.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Presiden Joko Widodo berbincang bersama Gubernur Kepulauan Riau Isdianto saat meninjau kapal pengawas perikanan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1/2020).

Sungguh aneh di Natuna. Pencuri tak takut melihat tuan rumah datang. Di Laut Natuna Utara, pencuri bisa petantang-petenteng mengusir si tuan yang malang. Derai tawa dan olok-olok pencuri itu terngiang terus di telinga nelayan lokal. Mereka sudah terlalu sering merasakan pahitnya terusir dari laut sendiri.

”Mereka terlalu. Kalau kami enggak minggir, ya, ditabrak. Sudah lari pun, masih juga kami diolok-olok,” kata Taufik (40), mengomentari cuplikan video yang ditampilkan acara Mata Najwa, Rabu (8/1/2020).

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan