logo Kompas.id
UtamaTak Hanya Rindu di Balik Bakar...
Iklan

Tak Hanya Rindu di Balik Bakar Batu

Jauh dari Tanah Papua, puluhan mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menghadirkan ”kampung halaman”. Mereka menggelar barapen atau memasak dengan cara tradisional, yakni bakar batu.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/e3vgxbKqsLc_KpBNzYvd-IUNFw8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F760d1ab5-f559-44d1-ac3a-65b7c3ff1225_jpg.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Mahasiswa asal Papua mulai membuka daun-daun yang merupaan salah satu proses dalam membuat barapen atau proses memasak tradisional, di Kota Palangkaraya, Kalteng, Senin (23/12/2019).

Jauh dari Tanah Papua, puluhan mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menghadirkan ”kampung halaman”. Mereka menggelar barapen atau memasak dengan cara tradisional, yakni bakar batu. Selain bentuk obat rindu kepada kampung halaman saat Natal, bakar batu juga menjadi media mempertebal toleransi antarsuku dan persaudaraan.

Matahari belum terbit sempurna pada Senin (23/12/2019), tetapi belasan pemuda asal Papua mulai sibuk di depan Asrama Papua Kota Palangkaraya. Sebagian mengumpulkan kayu, sebagian lagi membuat dua lubang besar berdiameter sekitar satu meter.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan