logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKuota Keramba di Waduk Cirata ...
Iklan

Kuota Keramba di Waduk Cirata Bakal Dikaji Ulang

Kuota keramba jaring apung di Waduk Cirata bakal dikaji ulang. Alasannya, jumlah keramba jaring apung di sana sudah mencapai lebih dari 98.000 petak sehingga berpotensi mencemari lingkungan.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K7gkA5G-NFpI0G8ZMrRG84fMwOQ=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F5aa338d6-fa1d-4dd3-9fdc-4e95c888d06d_jpg.jpg
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Menteri Kelauatan dan Perikanan Edhy Prabowo berbincang dengan petani ikan di atas keramba di Waduk Cirata, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (3/1/2020).

NGAMPRAH, KOMPAS –Kuota keramba jaring apung di Waduk Cirata bakal dikaji ulang. Alasannya, jumlah keramba jaring apung di sana sudah mencapai lebih dari 98.000 petak sehingga berpotensi mencemari lingkungan. Seluruh pihak perlu mengkaji ulang keberadaan budidaya ikan tawar tersebut dari berbagai aspek.

Cirata adalah satu dari tiga waduk besar di Jawa Barat, selain Saguling dan Jatiluhur. Selain berfungsi membangkitkan listrik Jawa-Bali, air waduk yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta dan Kabupaten Cianjur itu digunakan warga untuk budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA).

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan