logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKebijakan Atasi Banjir Melemah
Iklan

Kebijakan Atasi Banjir Melemah

Kebijakan pemerintah daerah di Jabodetabek untuk mengatasi banjir secara jangka panjang semakin lemah selama beberapa tahun terakhir.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OOACTS3Fo8JWC5fbAUTXSUTkmhY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FDSCF8431_1577971657.jpg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Warga menyelamatkan barang berharga dari rumah mereka yang terendam banjir, Kamis (2/1/2020) di RW 001 Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Kebijakan pemerintah daerah di Jabodetabek untuk mengatasi banjir secara jangka panjang semakin lemah selama beberapa tahun terakhir. Banjir yang melanda Jabodetabek kali ini menjadi alarm untuk segera menguatkan kebijakan dan meningkatkan koordinasi antardaerah mengantisipasi banjir di tengah tingginya potensi hujan ekstrem.

Banjir di DKI Jakarta pada dua hari terakhir terjadi karena tiga faktor, yaitu curah hujan lokal ekstrem, air laut pasang, dan banjir kiriman dari hulu. Banjir yang memaksa 31.232 jiwa di Jakarta mengungsi dan 16 orang tewas di Jabodetabek ini menunjukkan ketidaksiapan infrastruktur pemerintah dalam menanggulangi banjir.

Editor:
nelitriana
Bagikan