logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊWarga Keluhkan Minimnya Perahu...
Iklan

Warga Keluhkan Minimnya Perahu Karet

Sejumlah warga mengeluhkan minimnya jumlah perahu karet yang tersedia untuk mengevakuasi korban banjir dari rumah-rumah sehingga waktu yang diperlukan untuk memindahkan seluruh warga terdampak terlalu panjang.

Oleh
J GALUH BIMANTARA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OOACTS3Fo8JWC5fbAUTXSUTkmhY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FDSCF8431_1577971657.jpg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Warga menyelamatkan barang berharga dari rumah mereka yang terendam banjir, Kamis (2/1/2020), di RW 001 Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah warga mengeluhkan minimnya jumlah perahu karet yang tersedia untuk mengevakuasi korban banjir dari rumah-rumah sehingga waktu yang diperlukan untuk memindahkan seluruh warga terdampak terlalu panjang. Kecepatan evakuasi penting mengingat sumber daya untuk bertahan hidup terbatas, terutama makanan dan air minum.

Di kompleks Ikatan Koperasi Pegawai Negeri (IKPN) Bintaro, Jakarta Selatan, luapan air Sungai Pesanggrahan mengakibatkan banjir setinggi 4-5 meter pada Rabu (1/1/2020). Salah satu warga kompleks ini, Vharzha Andrefi (28), menuturkan, evakuasi tujuh anggota keluarga di rumahnya baru selesai sekitar pukul 17.00 pada Rabu. Mereka secara bergiliran menumpang perahu karet penyelamat dengan selisih waktu sekitar satu jam karena perahu tidak bisa memuat mereka semua secara sekaligus.

Editor:
nelitriana
Bagikan