logo Kompas.id
UtamaPenerapan Prinsip...
Iklan

Penerapan Prinsip Keberlanjutan Jadi Sorotan

Meningkatnya kebutuhan bahan bakar nabati dari minyak sawit perlu disertai proses yang menjamin kelangsungan lingkungan. Penerapan prinsip keberlanjutan dinilai penting.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DY52A8bY8Pdt0bx5_O_uXq3CYl0=/1024x701/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190613PRI5HR_1560407485.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Ilustrasi _ Pengisian bahan bakar B30 ke kendaraan pada peluncuran uji jalan penggunaan bahan bakar B30 di kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (13/6/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Penerapan prinsip pengelolaan ekosistem berkelanjutan pada produksi bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit menjadi sorotan. Apalagi, kebutuhan biodiesel terus meningkat seiring perluasan program pencampuran solar dengan biodiesel, dari 20 persen tahun ini menjadi 30 persen mulai tahun 2020.

Pemerintah dan produsen biodiesel diminta mematuhi prinsip tersebut. ”Biodiesel kian diandalkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak pengganti solar. Produksi akan dinaikkan. Oleh karena itu, prinsip keberlanjutan tak boleh diabaikan, mulai dari hulu sampai ke hilir,” kata Koordinator Koalisi Clean Biofuel for All Agus Sutomo di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan