logo Kompas.id
Utama”Hadjat Tani” dan Manisnya...
Iklan

”Hadjat Tani” dan Manisnya Profesi Jadi Petani

Petani Purwakarta melawan stigma tentang susahnya profesi menjadi petani. Mereka mengenalkan dunia tani yang menarik agar anak muda mau terjun lagi di profesi itu. ”Petani tak selalu susah,” kata mereka.

Oleh
MELATI MEWANGI
· 1 menit baca

Profesi petani krisis regenerasi. Kurangnya pengenalan terhadap sektor pertanian dan stigma negatif bertani diduga menjadi salah satu penyebab minimnya penerus profesi petani. Dari Purwakarta, petani melawan stigma itu lewat Hadjat Tani.

https://cdn-assetd.kompas.id/KI84eA4GTI18Bc1c-h4dtZD26l8=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FWhatsApp-Image-2019-12-14-at-18.39.44_1576323605.jpeg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Acara Hadjat Tani bertajuk ”Gotong Royong Reborn” diadakan Dapur Harapan Nusantara di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (14/12/2019). Ada syukur dan doa khusus yang dipanjatkan dalam acara tersebut

Pada Sabtu (14/12/2019) lalu, para petani di Purwakarta menggelar perayaan syukur ”Hadjat Tani” atas regenerasi petani yang masih terjalin. Biasanya, para petani mengadakan Hajat Bumi untuk mensyukuri hasil panen. Kali ini, mereka justru bersyukur akan hal lain yang dinilai lebih penting, yakni masih adanya kaum muda yang berminat untuk menyelami dunia pertanian.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan