logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBeri Remaja Kepercayaan
Iklan

Beri Remaja Kepercayaan

Perspektif dan paradigma sekolah dan orangtua sebagai pihak yang bisa memberikan informasi kesehatan reproduksi seksual dan benar kepada remaja nyaris tak berubah.

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T0uW3SAs_S6S5U-8UwNoVpSbe1s=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F1fdc13e1-f3db-44c6-a40b-2079bbf82f2a_jpg.jpg
Kompas/Haris Firdaus

Putri Mahkota Kerajaan Denmark, Mary Elizabeth (duduk ketiga dari kiri), didampingi sejumlah pejabat, berfoto bersama para peserta pertemuan anak muda yang menjadi bagian dari program layanan kesehatan reproduksi remaja bernama UNALA, Selasa (3/12/2019), di sebuah kafe di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kuatnya penabuan dan kekhawatiran akan mendorong seks bebas pada remaja membuat pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas masih sulit dilakukan di Indonesia. Akibatnya, informasi tak benar lebih mudah mereka terima hingga menjebak mereka dalam berbagai perilaku berisiko dan persoalan hidup.

Kerumitan penyampaian informasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual tak hanya terjadi di sekolah, namun juga keluarga. Terbatasnya pengetahuan orangtua dan kegagapan mereka menyampaikan informasi tersebut pada anaknya membuat remaja bergantung pada teman dan internet untuk menjawab masalah yang mereka hadapi.

Editor:
yovitaarika
Bagikan