logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSulitnya Mempertahankan...
Iklan

Sulitnya Mempertahankan Tradisi Emas Bulu Tangkis

Capaian medali emas bulu tangkis Indonesia dalam 10 tahun terakhir dan membandingkan dengan dekade-dekade sebelumnya, cenderung menurun. Mempertahankan tradisi emas memang sulit dan sungguh menantang.

Oleh
Andreas Yoga Prasetyo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dyQerr0jA3t_naj7Ji0vhQCS77o=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FPraveenMelati-Membuktikan-Diri_85654635_1575989329.jpg
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE (DNA) 09-12-2019

Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti merebut medali emas SEA Games 2019. Pada final di Muntinlupa Sports Complex, Senin (9/12/2019), Praveen/Melati menang 21-19, 19-21, 23-21 atas unggulan kedua Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia).

Sejak berpartisipasi dalam pesta olahraga Asia Tenggara pada 1977, cabang bulu tangkis selalu mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Bahkan, empat kali tim Indonesia menyapu bersih medali emas. Namun, mempertahankan tingkat prestasi setinggi itu sungguh menantang.

Satu dekade terakhir penyelenggaraan SEA Games, tradisi meraih emas masih mampu dipertahankan oleh atlet-atlet Indonesia. Sepanjang 2011-2019, Indonesia meraih 16 medali emas bulu tangkis SEA Games.

Editor:
Bagikan