logo Kompas.id
UtamaTanpa Transformasi Teknologi, ...
Iklan

Tanpa Transformasi Teknologi, Indonesia Terjerat ”Middle Income Trap”

Perbaikan daya saing dan produktivitas harus dibarengi pengadopsian teknologi baru. Tanpa transformasi teknologi, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tereduksi dan sulit keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_q0KB-EcP6YR4L8n_09Mn2a-O5c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fe5336639-16a5-4aa7-b740-f168150c80cb_jpeg.jpg
KOMPAS/KARINA ISNA IRAWAN

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (tengah) memberikan keterangan kepada media dalam The 9th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy di Nusa Dua, Bali, Kamis (5/12/2019).

NUSA DUA, KOMPAS — Perbaikan daya saing dan produktivitas harus dibarengi pengadopsian teknologi baru. Tanpa transformasi teknologi, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus tereduksi dan mustahil keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Director General Asian Development Bank Ramesh Subramaniam mengatakan, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menurun seusai bonanza komoditas. Kendati terus turun dari kisaran 7 persen tahun 1990-an, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa mencapai 5,4-5,5 persen.

Editor:
khaerudin
Bagikan