logo Kompas.id
UtamaStrategi Usaha Beda
Iklan

EKONOMI DIGITAL

Strategi Usaha Beda

Usaha rintisan bidang teknologi finansial memiliki strategi untuk meraih keuntungan, meskipun pelaku usaha ini membidik pertumbuhan.

Oleh
MEDIANA
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/Jeh0hzjch--MNdwvId95voxqbwg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fa02d2987-34a3-4147-ae21-0004d87da2e0_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Warung milik Yoggie (45) yang juga Mitra Bukalapak di daerah Kemang Raya, Jakarta, Rabu (21/8/2019), menerima pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari para pembelinya. QRIS adalah sebuah QR code pembayaran yang dapat diakses menggunakan semua penerbit uang elektronik berbasis servers, seperti Dana, LinkAja, Go-Pay, dan OVO.

JAKARTA, KOMPAS — Model bisnis perusahaan rintisan bidang teknologi dan perusahaan konvensional berbeda. Masing-masing memiliki strategi dalam merealisasikan keuntungan.

Presiden Direktur PT Visionet Internasional, penerbit dompet elektronik OVO, Karaniya Dharmasaputra, Minggu (1/12/2019), di Jakarta, mencontohkan, perusahaan rintisan bidang teknologi finansial atau tekfin di Indonesia umumnya menyertakan pesan edukasi. Usaha ini memiliki produk untuk melayani masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan atau jasa keuangan konvensional lain.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Strategi Usaha Beda".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.