logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKiprah Para Pejuang Literasi
Iklan

Kiprah Para Pejuang Literasi

Indeks literasi dan inklusi keuangan terus naik, sebagaimana tergambar dalam survei OJK tahun 2016 dan 2019. Namun, pekerjaan belum selesai. Ada ketimpangan antara kota dan desa serta Jawa dan luar Jawa.

Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LooVDr6U8hzDl27qx38A2wf83b4=/1024x622/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20170213AIC08-1.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Pekerja membersihkan kaca di Kantor Otoritas Jas Keuangan (OJK), Jakarta, beberapa waktu lalu.

Survei nasional literasi keuangan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019 bisa jadi kabar yang menggembirakan. Menurut survei itu, indeks literasi keuangan 38,03 persen, naik dibandingkan dengan temuan survei serupa tahun 2016 yang masih 29,7 persen. Sementara indeks inklusi keuangan naik dari 67,8 persen menjadi 76,19 persen. Artinya, semakin banyak warga yang terhubung ke layanan keuangan, tingkat pengetahuannya juga semakin baik.

Survei OJK tahun 2019 mencakup 12.773 responden di 67 kota/kabupaten di 34 provinsi di Indonesia. Indeks inklusi menggunakan parameter penggunaan, sedangkan indeks literasi memakai parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku. Menurut survei itu, ada peningkatan yang signifikan, baik di sisi inklusi maupun literasi, tiga tahun terakhir.

Editor:
Bagikan