FotografiKlinik FotoFilm Negatif yang Terbuang
ARSIP KOMPAS

Film Negatif yang Terbuang

Mereka menyanjung kamera retro yang mereka pakai. Menyimpan negatif foto sebagai material mentah hasil foto tidak lagi penting. Bagi sebagian mereka, kebanggaan berakhir pada jumlah like pada foto yang mereka unggah.

Oleh
YUNIADHI AGUNG
· 1 menit baca

Fotografi digital telah menihilkan fungsi film negatif. Media perekam berubah menjadi compact flash atau SD card yang dinamis, bisa merekam foto sebanyak-banyak dan bisa dipakai berulang-ulang. Kamera manual atau yang lebih populer dengan sebutan kamera analog kian jarang dipakai. Toko yang menjual dan memproses film negatif tidak lagi melayani jasa cuci film negatif. Semua dimudahkan dengan teknologi kamera digital.

https://cdn-assetd.kompas.id/A4kFFXaKspdXrA9-eYBYQlYka_I=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191116MYE02_1573909573.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Tumpukan Rol Film Negatif

Ketika kemudian beberapa tahun belakangan muncul tren memotret dengan kamera analog, film negatif kembali dicari. Kini, yang menjual film negatif bukan toko atau studio foto besar, namun lapak-lapak indie yang menawarkan melalui media sosial. Meski sekarang memotret dengan kamera manual menjadi hal yang keren bagi generasi masa kini, perlakuan terhadap media perekam manual tidak lagi sama.

Memuat data...
Memuat data...