Yang Terus Mengetuk Keadilan dalam Diam
Dua dekade berlalu dan Maria Catarina Sumarsih masih mencari keadilan bagi putra sulungnya, Bernardus Realino Norma Irawan atau Wawan yang menjadi salah satu dari 17 orang tewas saat Tragedi Semanggi I, November 1998.
Sudah 21 tahun Maria Catarina Sumarsih mencari keadilan bagi putra sulungnya, Bernardus Realino Norma Irawan atau Wawan. Wawan menjadi salah satu dari 17 orang yang tewas saat Tragedi Semanggi I, 11-13 November 1998. Meski memakan banyak korban, pelakunya belum juga terungkap hingga hari ini.
Sebuah tempat kecil di Matalokal, Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, disulap menjadi museum kecil selama 12-13 November 2019 ini untuk memajang foto dan memorabilia tentang Tragedi Semanggi I. Barang-barang pribadi korban turut dipajang. Di sudut berdekatan dengan pintu masuk, kaus oblong putih yang dipakai Wawan terakhir kali dipajang. Puisi-puisinya berisikan kegetiran tentang kondisi negara dan harapan perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik bersanding dengan kenangan milik Sigit Prasetyo, korban lain. Di dinding bagian dalam terpasang rangkaian komik tentang Tragedi Semanggi I dan kemuraman para keluarga yang ditinggalkan.