logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊProgram Pencegahan Banjir...
Iklan

Program Pencegahan Banjir Belum Berorientasi Jangka Panjang

Program pencegahan banjir yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tiga tahun terakhir dinilai belum berorientasi pada pencegahan jangka panjang.

Oleh
irene sarwindaningrum
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qkegyH7_HPWoLnVIl0nasqoiOZY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Ff0b7dbc7-2010-474e-b56f-d2503267ff35_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan menyelesaikan pembuatan tanggul dari karung pasir di bantaran Sungai Ciliwung, yang melalui kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019). Tanggul setinggi 1,5 meter dan sepanjang sekitar 300 meter itu diharapkan dapat membentengi permukiman di tepi Sungai Ciliwung tersebut dari luapan banjir saat musim hujan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Program pencegahan banjir yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tiga tahun terakhir dinilai belum berorientasi pada pencegahan jangka panjang. Tahun 2019 dan 2010, anggaran penataan bantaran kali pun dinilai tak memadai.

Pemerhati masalah perkotaan dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Joga, mengatakan, untuk pencegahan banjir secara substansial untuk jangka panjang, seharusnya ada empat langkah yang perlu diprioritaskan dan memperoleh anggaran memadai. Keempatnya adalah penataan bantaran sungai baik dengan normalisasi maupun naturalisasi, revitalisasi 109 situ, embung, dan waduk, selanjutnya rehabilitasi saluran air, serta penambahan daerah ruang terbuka hijau untuk resapan air.

Editor:
nelitriana
Bagikan