Kekerasan Membayangi Perempuan dan Anak Penyintas Bencana
Kondisi fasilitas hunian di lokasi pengungsian yang tidak memadai dan tidak aman, membuat perempuan dan anak perempuan mengalami berbagai kekerasan berbasis jender.
PALU, KOMPAS – Bencana alam besar yang terjadi di beberapa daerah dalam beberapa tahun terakhir menyisakan persoalan bagi pengungsi, termasuk perempuan dan anak perempuan. Kondisi fasilitas hunian di lokasi pengungsian yang tidak memadai dan tidak aman, membuat perempuan dan anak perempuan mengalami berbagai kekerasan berbasis jender.
Hasil Survei Pengungsi Bencana Alam Litbang Kompas, 22-29 Oktober 2019, di Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat) dan Sulawesi Tengah (Palu dan Sigi), dengan 100 responden di tiap daerah pengungsian, menunjukkan, sebanyak 8 persen dari responden perempuan pernah menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual di pengungsian.