logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊElegi Penyintas Bencana Palu, ...
Iklan

Elegi Penyintas Bencana Palu, Lombok, dan Sinabung Belum Usai

Bencana alam besar seperti gempa disusul tsunami di Palu dan Lombok, serta gunung meletus di Sinabung telah lewat lebih dari satu tahun. Namun, manajemen kebencanaan Tanah Air belum menjawab kerentanan.

Oleh
VIDELIS JEMALI/FAJAR RAMADHAN/ ISMAIL ZAKARIA/NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SlM_h6b1CVAZMHcHkZ0HrWP_wnk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FDSCF1821_1568881009.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Kondisi hunian sementara yang ditempati penyintas gempa di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, seperti terlihat Selasa (17/9/2019) lalu.

JAKARTA,  KOMPAS - Bencana alam besar seperti gempa disusul tsunami di Palu dan Lombok, serta gunung meletus di Sinabung telah lewat lebih dari satu tahun. Namun, manajemen kebencanaan Tanah Air ternyata belum melepaskan ribuan penyintas gempa dari beragam masalah.

Kebutuhan penyintas bencana di Palu, Sigi, dan Donggala (Sulawesi Tengah), Lombok (Nusa Tenggara Barat), serta Sinabung (Sumatera Utara), belum tertangani tuntas. Liputan lapangan dan survei Litbang Kompas akhir Oktober 2019 menemukan banyak penyintas masih berkutat dengan kebutuhan dasar, seperti air bersih, pembagian bantuan tak merata, pendataan, hingga pembangunan hunian tetap yang molor.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan