logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPangan Lokal agar Lebih...
Iklan

Pangan Lokal agar Lebih Berdaya

Pengembangan pangan lokal agar kembali berdaya menemui banyak tantangan di lapangan. Konversi lahan, belum adanya program terstruktur, dan semakin berkurangnya petani menjadi tantangan berat.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UDIRmEdC0qlfvbQ-Xp5lHrDy7jc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fbc3b44fc-6bff-4ffd-a594-1dc2d7e012e9_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Stephen Rudgards, perwakilan FAO Indonesia (kanan), melakukan panen kakao, di Angata, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019), dalam rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-39.

ANGATA, KOMPAS β€” Pengembangan pangan lokal agar kembali berdaya menemui banyak tantangan di lapangan. Konversi lahan, belum adanya program terstruktur, dan semakin berkurangnya petani menjadi tantangan berat. Upaya serius dan aksi nyata pemerintah dibutuhkan agar pangan lokal yang begitu beragam bisa tumbuh dan berdaya saing tinggi menuju tercapainya kedaulatan pangan.

Hal itu menjadi sorotan dalam pembukaan Hari Pangan Sedunia Ke-39 di Angata, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019). Dalam acara yang akan berlangsung hingga 5 November ini, pemerintah menitikberatkan pada dua komoditas utama, yaitu sagu dan kakao. Acara ini dihadiri sejumlah perwakilan negara, pemerintah daerah, dan lembaga internasional.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan