logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBatam Waspadai Ancaman Virus...
Iklan

Batam Waspadai Ancaman Virus Demam Babi

Virus demam babi Afrika telah menyebar dari China ke Laos, Vietnam, Filipina, dan Timor Leste. Penyakit itu bisa mengancam masa depan peternakan babi di Batam, Kepulauan Riau.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cI7d95AmVTAw1550ESnMNjiwPm0=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190810WEN2_1565406039.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga mengusung seekor babi yang akan dijual di Pasar Beriman, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (10/8/2019). Pasar tersebut dikenal dengan sebutan pasar ekstrem yang menjual daging babi, kelelawar, tikus pohon, sampai anjing. Keramaian pasar tersebut menjelang perayaan tradisi ucap syukur warga.

BATAM, KOMPAS β€” Virus demam babi Afrika telah menyebar dari China ke Laos, Vietnam, Filipina, dan Timor Leste. Penyakit itu bisa mengancam masa depan  peternakan babi di Batam, Kepulauan Riau. Untuk mencegah hal itu, pengawasan terhadap orang asing dan barang masuk di pelabuhan serta bandara mulai diperketat.

Meskipun tidak berbahaya kepada manusia, virus demam babi (ASF) sangat mematikan bagi babi dan belum ada obatnya. Penyakit itu sangat mudah menyebar. Penularan disebabkan kontak langsung dengan hewan terinfeksi atau karena memakan daging hewan terjangkit. Virus tersebut bisa bertahan di tubuh babi selama beberapa bulan.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan