Iklan
Lokalitas Memperkaya Bahasa Indonesia
Lokalitas harus dilihat sebagai realitas yang memperkaya bahasa Indonesia, bukan sebaliknya, dianggap merusak tatanan bahasa Indonesia baku.
JAKARTA, KOMPAS —Lokalitas harus dilihat sebagai realitas yang memperkaya bahasa Indonesia, bukan sebaliknya, dianggap merusak tatanan bahasa Indonesia baku. Sebagai bahasa tutur, bahasa Indonesia terbuka terhadap kemungkinan pengucapan yang spesifik, yang dikenal dengan dialek.
Dalam tiga tahun terakhir, sebagaimana dilaporkan Kompas, Jumat (25/10/2019), jumlah entri kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tercatat 328.836 dengan maknanya mencapai 384.635. Entri kosakata itu, antara lain, berasal dari bahasa gaul dan bahasa daerah.