logo Kompas.id
UtamaIbu Muda Lebih Berisiko...
Iklan

Ibu Muda Lebih Berisiko Melahirkan Anak Hiperaktif

Ibu muda dengan usia kurang dari 20 tahun lebih berisiko melahirkan anak hiperaktif. Kajian membuktikan adanya hubungan genetik antara sifat-sifat reproduksi wanita dan gangguan kejiwaan utama.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yfhCKE702dLleGznG4bQJHsVN2A=/1024x653/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190426mzwb-santri-2_1556365196.jpg
KOMPAS/M ZAID WAHYUDI

Ilustrasi. Siswi Madrasah Aliyah Putri Al Ishlahuddiny, Pondok Pesantren Al Ishlahuddiny, Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mengikuti kegiatan Forum Anak Desa, Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) Kediri di pesantren mereka, Minggu (17/2/2019). Acara itu untuk membangkitkan kesadaran dan semangat remaja perempuan bahwa mereka harus berani menyuarakan pendapatnya, termasuk untuk menolak pernikahan dini.

Ibu muda dengan usia kurang dari 20 tahun lebih berisiko melahirkan anak hiperaktif. Kajian membuktikan adanya hubungan genetik antara sifat-sifat reproduksi wanita dan gangguan kejiwaan utama.

Penelitian yang dilakukan Guiyan Ni dari University of South Australia dan tim ini diterbitkan di Nature’s Scientific Reports, Kamis (24/10/2019). Disebutkan, risiko genetik attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak-anak sangat terkait dengan usia ibu pada awal kelahiran pertama, khususnya untuk perempuan di bawah 20 tahun.

Editor:
yovitaarika
Bagikan