logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บHarga Anjlok, Perekonomian...
Iklan

Harga Anjlok, Perekonomian Sentra Karet Lesu

Anjloknya harga karet hingga Rp 4.500 per kilogram di tingkat petani menjadi salah satu pemicu penurunan produksi komoditas tersebut di Sumatera Utara. Lahan-lahan karet dibiarkan. Ekonomi di kawasan sentra karet lesu.

Oleh
NIKSON SINAGA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MvGlcViM1kfmHVmsRo12fQ0MPsQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181103NSA07_1542455672.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Kepala Desa Bah Damar, Mislan Purba, mengumpulkan getah karet petani di desanya di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu (3/11/2018). Petani karet terpuruk karena harga yang anjlok hingga Rp 4.500 per kilogram.

MEDAN, KOMPAS โ€” Anjloknya harga karet hingga Rp 4.500 per kilogram di tingkat petani menjadi salah satu pemicu penurunan produksi komoditas tersebut di wilayah Sumatera Utara. Sejumlah petani membiarkan karet tidak disadap bahkan ada yang menebang tanaman. Kondisi ini menyebabkan ekonomi kawasan penghasil karet lesu.

โ€Awal 2019, harga karet di tingkat petani masih sekitar Rp 6.500 per kilogram. Saat ini sudah turun Rp 4.500-Rp 5.000 per kilogram,โ€ kata Mislan Purba, petani karet yang juga Kepala Desa Bah Damar, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, Jumat (25/10/2019).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan