logo Kompas.id
›
Utama›Teknologi GPS Memudahkan...
Iklan

Teknologi GPS Memudahkan Pemetaan Kebutuhan Angkutan Umum

Pergerakan masyarakat dan kebutuhan angkutan perlu diidentifikasi dengan tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi sistem pemosisi global atau GPS.

Oleh
Ayu Pratiwi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L7ZZvdI6S84vLunIRVJ0LI6tqLc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F8a9ab813-75e4-46f5-afa4-3f0f15c14695_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengemudi ojek daring menanti penumpang di Transit Plaza Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019). Pemerintah DKI Jakarta meresmikan Transit Plaza di kawasan Stasiun MRT Lebak Bulus yang diperuntukkan bagi ojek daring untuk menjemput dan menurunkan penumpang. Transit Plaza disediakan untuk mengintegrasikan layanan transportasi massal dan ojek daring. Selain itu, fasilitas tersebut juga bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas akibat okupasi jalan oleh sepeda motor ojek daring.

JAKARTA, KOMPAS - Masalah transportasi perlu didukung dengan penggunaan teknologi sistem pemosisi global (GPS) di telpon genggam. Hal itu dibutuhkan untuk memotret pergerakan masyarakat sehingga kebutuhan angkutan umum dapat diidentifikasi. Melalui bantuan teknologi, fasilitas angkutan umum yang disediakan sesuai kebutuhan riil.

Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat mengungkapkan, pergerakan manusia di Jabodetabek terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, diperkirakan ada total 88 juta perjalanan manusia per hari di Jabodetabek. Angka itu meningkat sekitar dua kali lipat dibanding 2014, yang menurut survei JUTPI (Jabodetabek Urban Transportation Integration Policy), angkanya sebesar 47 jutaan perjalanan dalam sehari.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan