logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPelonggaran Moneter Masih...
Iklan

Pelonggaran Moneter Masih Terbuka, Perbaiki Neraca Perdagangan

Sejumlah ekonom dunia menilai ruang pelonggaran moneter masih terbuka. Tantangan utamanya adalah memperbaiki defisit neraca dagang. Kabinet baru juga diyakini masih melanjutkan agenda reformasi pajak dan investasi.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x1PgZQ5qW9qZD_bzRPq6kpF5cKQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190221_LOGO-BANK-INDONESIA_B_web_1550755117-2.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Logo Bank Indonesia di pagar akses masuk kawasan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/02/2019). Sepanjang tahun 2019 berjalan, Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 5,25 persen.

JAKARTA, KOMPAS – Meskipun tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia sudah dipangkas sebanyak 75 basis poin sepanjang 2019 menjadi 5,25 persen, ruang pelonggaran terhadap kebijakan moneter dinilai sejumlah ekonom dunia masih terbuka. Stabilitas ekonomi perlu dijaga melalui bauran stimulus moneter dan fiskal, serta memperbaiki defisit neraca perdagangan.

Selain itu, susunan kabinet pemerintahan yang baru diyakini akan melanjutkan agenda reformasi untuk mencapai sistem pajak dan tenaga kerja yang lebih kompetitif dan efisien. Pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut juga akan merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian tengah dan timur.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan