Inklusi Keuangan Butuh Kepercayaan
Inklusi keuangan dinilai tidak cukup hanya dengan memperbanyak agen, tetapi juga memerlukan komunikasi yang lebih baik. Dengan demikian, terbentuk rasa percaya masyarakat terhadap layanan keuangan.
JAKARTA, KOMPAS — Inklusi keuangan dinilai tidak cukup hanya dengan memperbanyak agen, tetapi juga memerlukan komunikasi yang lebih baik. Dengan demikian, terbentuk rasa percaya masyarakat terhadap layanan keuangan sebagai pondasi bisnis yang berkelanjutan.
”Dalam inklusi keuangan, teknologi finansial menjadi sarana meningkatkan inklusi bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses layanan perbankan, salah satunya melalui agen tekfin. Namun, itu masih terhambat meskipun jumlah agen laku pandai dan agen tekfin banyak,” kata Ketua Harian Asosiasi Fintech Indonesia Mercy Simorangkir. Hal itu diungkapkannya dalam diskusi ”Peran Agen Fintech dalam Peningkatan Inklusi Keuangan di Indonesia”, Kamis (17/10/2019), di Jakarta.