Penyerangan Wiranto dan Perginya Nurani Kemanusiaan
Saat berhadapan dengan suatu fenomena, janganlah terburu-buru melakukan penafsiran pribadi. Martin Heidegger (1889-1976)
Peristiwa penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn.) Wiranto pada Kamis (10/10/2019) minggu lalu merupakan tragedi teror terhadap pejabat negara. Sayangnya, opini yang tersebar di publik adalah hal-hal di luar kejadian penyerangan itu. Akibatnya, tragedi kemanusiaan justru tertutupi oleh konstruksi teori yang diciptakan banyak pihak.
Menyimak percakapan warganet di media sosial pascakejadian, terdapat dua tahap yang dapat dikelompokkan. Pertama, pemberitaan media massa serta percakapan warganet mengenai informasi seputar peristiwa. Tahap pertama ini didorong oleh unggahan dari media massa yang berlomba-lomba memberitakan peristiwa berdasarkan fakta di lapangan.