logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บBeban Hidup Pengungsi Perang
Iklan

Beban Hidup Pengungsi Perang

Senyum manis mengembang di wajah Yasmin (32). Sama sekali tak menggambarkan beban hidupnya membiayai empat anaknya seorang diri di Amman, Jordania. Sudah enam tahun pengungsi asal Suriah ini bertahan hidup di Amman.

Oleh
Madina Nusrat, dari Amman dan Kamp Al-Azraq, Jordania
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vybw4rXvuAJ5dLf2UYSkAl5k6XE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191003_200355_1570852733.jpg
KOMPAS/MADINA NUSRAT

Yasmin (32) bersama anaknya, Khaled (10), merupakan sebagian dari pengungsi Suriah yang bertahan di Jordania. Dengan menempati salah satu unit rumah susun di Amman, Yasmin tinggal bersama empat anaknya.

Senyum manis mengembang di wajah Yasmin (32). Sama sekali tak menggambarkan beban hidupnya membiayai empat anaknya seorang diri di Amman, Jordania.

Sudah enam tahun pengungsi asal Suriah ini bertahan hidup di Amman. Bersama keempat anaknya, Yasmin menempati salah satu unit rumah susun yang disewanya 150 dinar Jordania atau hampir Rp 2,7 juta per bulan.

Editor:
samsulhadi
Bagikan