logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAnarkistis, Representasi Beban...
Iklan

Anarkistis, Representasi Beban Multidimensi Remaja Urban

Unjuk rasa ribuan pelajar SMK, SMA, dan SMP di Medan yang berujung anarkistis menunjukkan tekanan multidimensi remaja urban. Butuh perhatian negara untuk menjadikan kegiatan mereka produktif.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bWgPK_hoW_U-BCRa-ZuIm6fR8t4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190927NSA21_1569599348.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Para pelajar dan mahasiswa berunjuk rasa menolak pengesahan rancangan undang-undang kontroversial di DPRD Sumatera Utara, Medan, Jumat (27/9/2019). Unjuk rasa berakhir ricuh setelah para pelajar dan mahasiswa melempari petugas, merusak pagar, dan merusak kaca Gedung DPRD Sumut dan DPRD Medan. Ratusan siswa ditangkap aparat kepolisian.

”Jangan keluarkan aku dari kartu keluarga kalau aku ketangkap, Mak. Ini demi negara.” Begitu status Facebook Jhon Saragih, siswa SMK Imelda Medan, saat mengikuti unjuk rasa yang berakhir ricuh di DPRD Sumatera Utara, Medan, Jumat (27/9/2019).

Unjuk rasa ribuan pelajar SMK, SMA, dan SMP di Medan siang itu menjadi fenomena yang sulit dijelaskan. Para pelajar yang marah merusak berbagai fasilitas publik. Mereka melempari kantor DPRD Medan dan Sumut dengan konblok trotoar yang dirusak lalu dipecah.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan