logo Kompas.id
UtamaReformasi di Persimpangan
Iklan

Amendemen UUD 45

Reformasi di Persimpangan

Mei 1998, di awal reformasi, di tengah tuntutan reformasi, Wakil Presiden BJ Habibie tetap mendampingi Presiden Soeharto, sementara 14 menteri mendadak mengundurkan diri.

Oleh
Jakob Tobing
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/kaQJGhq-SJcx0WxMIM6XoYyyNms=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190912ron03_1568285548.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Hendi (43) melukis potret wajah Presiden ketiga RI BJ Habibie di tepi Jalan Gung Batu, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9/2019). Pelukis sketsa wajah asal Cikaret, Bogor, ini melukis tokoh cendekiawan sekaligus teknokrat kebanggaan Indonesia tersebut untuk mengenang jasa-jasa beliau. BJ Habibie wafat pada Rabu (11/9/2019) dan dimakamkan Kamis (12/9/2019) di TMP Kalibata, Jakarta.

Berpulangnya Presiden ketiga RI BJ Habibie, 11 September 2019, membuka berbagai kenangan.

Sebagai Ketua Komisi VI DPR yang membidangi Industri, Pertambangan serta Energi, dan Penanaman Modal, atau secara pribadi, saya beberapa kali berjumpa beliau. Bersemangat, bola mata berbinar-binar, dan tangan yang ekspresif, ia bercerita tentang rencana memajukan Tanah Air tercinta. Sangat visioner. Sangat menggugah.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 19 dengan judul "Reformasi di Persimpangan".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan