Demokrasi
Sikap Ekstrem Ancam Demokrasi
Banyak negara demokrasi menghadapi tantangan arus ekstremisme yang menguat beberapa tahun terakhir. Wacana soal demokrasi terus jadi sorotan di tengah ekstremisme yang kerap bersanding dengan menguatnya konservatisme.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2Fkompas_tark_27163116_16_1.jpeg)
Meningkatnya aksi intoleransi di Indonesia akhir-akhir ini disikapi warga dengan mengekspresikannya melalui mural seperti terlihat di kolong tol JORR II, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (15/11/2016).
STOCKHOLM, KOMPAS — Banyak negara demokrasi menghadapi tantangan arus ekstremisme yang menguat beberapa tahun terakhir. Wacana mengenai demokrasi pun terus menjadi sorotan di tengah ekstremisme yang kerap bersanding dengan menguatnya konservatisme.
Sebagai salah satu negara dengan demokrasi yang mapan, ancaman itu pun nyata di Swedia. Dalam kesempatan dialog dan presentasi yang difasilitasi oleh Swedish Institute, sebagai rangkaian acara sebelum Gather Festival yang mengusung tema ”Innovation, Democracy and Citizen Dialogue”, Duta Besar Swedia untuk Demokrasi Lena Posner-Korosi, Selasa (10/9/2019), mengatakan, tidak terkecuali di Swedia, demokrasi menghadapi isu yang tidak mudah dengan menguatnya kekuatan ekstrem kanan ataupun ekstrem kiri di negara tersebut. Kurangnya penghargaan dan rasa saling menghormati menjadi salah satu indikator untuk menunjukkan adanya ancaman terhadap demokrasi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Sikap Ekstrem Ancam Demokrasi".
Baca Epaper Kompas