logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊLayanan Kesehatan Membaik,...
Iklan

Layanan Kesehatan Membaik, Penderita Kusta Masih Terpinggirkan

Kemudahan mengakses layanan kesehatan bagi penderita menjadi titik krusial dalam program eliminasi kusta. Layanan kesehatan yang ramah terhadap keterbatasan yang dimiliki penderita dan mantan penderita perlu disiapkan.

Oleh
ARITA NUGRAHENI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MVdx5ZOo4C_Ntj9LB2IVJdVrcsI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190909_ENGLISH-KUSTA_A_web_1568035924.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Abdurahman, mantan penderita kusta, dibantu tetangganya saat berada di rumahnya di RT 001 RW 013, Kampung Sitanala, Karangsari, Kota Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2019). Kampung Sitanala yang berada di belakang Rumah Sakit Dr Sitanala menjadi rumah bagi sekitar 1.000 warga. Sebanyak 90 persen dari jumlah warga tersebut merupakan mantan penderita kusta yang memilih menetap dan beranak cucu.

Pelayanan kesehatan terus membaik. Fasilitas kesehatan makin banyak, jumlah tenaga medis makin meningkat, dan biaya kesehatan makin terjangkau bahkan gratis. Sayangnya, perbaikan tersebut belum mampu membebaskan Indonesia dari kusta.

Penyakit purba yang bisa disembuhkan ini masih menjadi hantu bagi negeri ini. Setidaknya sepuluh tahun terakhir ini Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan kasus baru kusta tertinggi di bawah India dan Brasil. Tahun lalu kasus baru kusta mencapai 17.017 kasus.

Editor:
Bagikan