logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAntisipasi Peralihan Moda...
Iklan

Antisipasi Peralihan Moda Transportasi

Sejalan dengan area pembatasan kendaraan yang diperluas, penumpang moda angkutan umum mulai meningkat. Ini tantangan bagi pengelola moda angkutan umum untuk meningkatkan pelayanan.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY/STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6P3OIMCzZGoCkx4yohIECRWN9IU=/1024x567/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fd64f3f5f-23f7-40a3-818e-c9f52836ff8d_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Rambu larangan terpasang di persimpangan Pemuda-Pramuka, Jakarta Pusat, Minggu (8/9/2019). Hari ini pihak Kepolisian mulai memberlakukan sanksi tilang bagi pelanggar yang melewati kawasan perluasan pembatasan kendaraan ganjil-genap.

JAKARTA, KOMPAS - PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Transportasi Jakarta mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang karena adanya penerapan pembatasan kendaraan. Seiring kenaikan itu, pengguna berharap adanya peningkatan layanan dua moda angkutan publik itu.

Selama uji coba perluasan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat rata-rata jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) mencapai 981.057 orang. Adapun rata-rata pengguna secara keseluruhan mencapai 913.072 orang. "Sepanjang perluasan ganjil genap ada kenaikan penumpang 7,4 persen dibanding dengan rata-rata penumpang sebelumnya," ucap Vice President of Corporate Communication KCI Erni Sylviane Purba di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan