logo Kompas.id
UtamaHaluan Fatamorgana
Iklan

Haluan Fatamorgana

Oleh
Mochtar Pabottingi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/C32wocc1HZX1aNpXAxUKH2054co=/1024x1535/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fkompas_tark_2598198_102_0.jpeg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mochtar Pabottingi------------------------------Kompas/Yuniadhi Agung (MYE)16-05-2013

Perkembangan politik mutakhir di Tanah Air seperti kembali membenarkan observasi Clifford Geertz dalam “The Politics of Meaning” (Claire Holt, ed, Culture and Politics in Indonesia, 1972).

Baginya secara umum Indonesia terkesan sebagai “suatu state manque.” Tak mampu menemukan bangunan politik yang sesuai sifat bangsanya, Indonesia dilihatnya terbentur-bentur bolak-balik cemas dari suatu sistem politik ke sistem politik lain.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan