logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHarga Tanah Terus Dimainkan
Iklan

Harga Tanah Terus Dimainkan

Pengumuman Presiden Joko Widodo bahwa kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lokasi ibu kota baru mendorong lonjakan harga tanah di kawasan itu hingga tujuh kali lipat.

Oleh
SUCIPTO/AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UPDRk_1FahF7ygVFxfFMFpzCD0M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F5aca65f3-aa12-491c-87cc-e9025731f67c_jpg-1.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Foto aerial kawasan Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Selasa (27/8/2019). Kawasan tersebut sebanyak 75 persen merupakan kawasan konservasi, Tahura, blok eksplorasi produksi minyak dan gas alam PT Pertamina serta perkebunan kelapa sawit. Samboja dan Muara Jawa merupakan dua kecamatan pesisir yang berdekatan dengan perbatasan antara Kabupaten Kutai Kertenagara dan Penajam Paser Utara sebagai lokasi ibukota baru yang ditunjuk oleh Presiden RI Joko Widodo.

TENGGARONG, KOMPAS -  Pengumuman Presiden Joko Widodo bahwa kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lokasi ibu kota baru mendorong lonjakan harga tanah di kawasan itu hingga tujuh kali lipat.

Kalangan spekulan dan makelar mengincar dan mempermainkan harga jual tanah di beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang disebut sebagai lokasi ibu kota baru. Untuk mencegah harga tanah menjadi liar, Gubernur Kaltim Isran Noor perlu secepatnya menerbitkan peraturan khusus.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan