logo Kompas.id
›
Utama›BUMN Jadi Sumber Risiko...
Iklan

BUMN Jadi Sumber Risiko Terbesar bagi APBN

Mengutip peta risiko fiskal tahun 2020, yang dihitung Kementerian Keuangan, BUMN menjadi sumber risiko fiskal terbesar bagi APBN. Risiko BUMN dalam pembangunan infrastruktur ada di level 4 dari skala 1-5 pada sumbu dampak (impact). Level risiko BUMN sama dengan risiko penerimaan pajak.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6nfTDF4iJ6mxNbVNu6vSQnFOpRI=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190717RZF04_1563365152.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ilustrasi: Pekerja PT Waskita Karya Tbk merakit besi tulang konstruksi untuk proyek pembangunan lahan parkir bawah tanah Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019). Renovasi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara ini ditargetkan selesai pada tahun 2020. Lonjakan utang PT Waskita Karya menjadi yang tertinggi diantara BUMN. Dari Rp 3,2 triliun tahun 2014 menjadi Rp 61,7 triliun tahun 2018 atau naik nyaris 20 kali lipat.

JAKARTA, KOMPAS — Risiko fiskal tidak hanya bersumber dari realisasi penerimaan pajak yang meleset ataupun belanja pemerintah pusat yang meningkat. Beban APBN juga semakin berat manakala utang dan alokasi dana untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus tumbuh.

Mengutip peta risiko fiskal tahun 2020, yang dihitung Kementerian Keuangan, BUMN menjadi sumber risiko fiskal terbesar bagi APBN. Risiko BUMN dalam pembangunan infrastruktur ada di level 4 dari skala 1-5 pada sumbu dampak (impact). Level risiko BUMN juga sama dengan risiko penerimaan pajak.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan